Saat kamu menjadi seorang guru/dosen/pengajar manakah yang akan dipilih antara pembelajaran fokus kepada pengajar atau menyuruh siswa yang lebih banyak berbicara?
Beberapa kasus yang banyak terjadi adalah membiarkan guru menerangkan teori terkait materi pelajaran di dalam kelas. Pengajar menyelesaikan semua materi seorang diri dan tidak melibatkan komunikasi dengan siswa yang ada di dalam kelas tersebut. Ingatlah dengan perkembangan zaman saat ini yang terus menerus mengalami perubahan dimana pendidikan sebagai tempat mempersiapkan warga negara yang mampu bersaing dalam kehidupan mereka nantinya.
Dalam suatu kelas siswa akan lebih dihargai keberadaannya ketika pengajar mulai bertanya dan mengijinkan siswa untuk berbicara mengungkapkan ide dan pendapatnya. Ketika siswa aktif berbicara maka mereka menjadi komunikator yang baik serta lebih menunjukkan ketertarikan kepada topik pembelajaran. Siswa yang didorong untuk berbicara di kelas mengajarkan bagaimana mengekspresikan diri mereka secara verbal. Siswa yang memiliki kemampuan komunikasi yang kuat membuatnya menjadi lebih percaya diri. Perkembangan zaman secara implisit membutuhkan pekerja yang mampu berkomunikasi dengan berbagai karakteristik klien. Ternyata pembelajaran yang menyuruh siswa aktif berbicara (berkomunikasi) sama halnya mempersiapkan mereka dalam keterampilan berkomunikasi agar dapat bersaing dalam kehidupan mereka.
Siswa aktif berbicara di kelas membantu siswa untuk tetap fokus dan tertarik terhadap topik pembelajaran. Metode ini cocok agar siswa tidak jenuh dan menghindar kantuk siswa ketika pembelajaran di kelas. semakin banyak siswa yang berbicara di kelas berarti mengindikasikan bahwa siswa memiliki minat dan tertarik terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan berkomunikasi di dalam kelas maka siswa sedang berusaha mencari inti topik materi dengan menyampaikan argumennya serta berbagi pengalaman hidup. Di sini seorang guru sebagai moderator yang mampu menyimpulkan topik materi di akhir waktu pembelajaran.
Siswa yang aktif berkomunikasi dengan cara berbicara di kelas juga sebagai evaluasi pengajar untuk meninjau pemahaman dan berpikir kritis siswa. Pengajar dalam mengevaluasi kecakapan siswa melalui keaktifan berbicara siswa. Sebagai pengajar teknik komunikasi atau wawancara adalah strategi evaluasi pembelajaran siswa yang dapat dikatakan objektif. Teknik evaluasi yang menggunakan pulpen dan kertas terkadang tidak lengkap atas jawaban siswa. Hal ini dikarenakan sebagian siswa tidak mampu banyak menulis dari apa yang mereka pikirkan serta keterbatasan waktu menjawab.
Komunikasi menjadi unsur penting terhadap tujuan pembelajaran yang ingin diterapkan oleh seorang pengajar/guru/dosen. Namun di sisi lain, apapun tujuan pembelajarannya teknik berkomunikasi yang baik juga mempersiapkan keterampilan siswa agar mampu bersaing dalam kehidupan mereka.
Dalam proses pembelajaran di kelas hendaknya guru menyiapkan model atau metode pembelajaran dimana siswa harus aktif melalui komunikasi berdiskusi terkait topik yang diajarkan di dalam kelas agar siswa memperoleh dan mencari pemahaman sendiri dan diakhiri dengan deduksi formal yang disampaikan oleh guru/pengajar/dosen sesuai dengan teori umumnya.